10 Juni 2011

Penalaran Deduktif Secara Tidak Langsung

1. Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial merupakan proses penalaran yang mengggabungkan dua proporsisi yang berlainan untuk menarik suatu kesimpulan. Contoh :

· Semua manusia memiliki mata.

Tama adalah manusia.

Jadi Tama memiliki mata.

· Semua ibu sayang dengan anaknya.

Dewi adalah seorang ibu.

Jadi Dewi sayang dengan anaknya.

2. Silogisme Hipotesa

Silogisme hipotesa merupakan silogisme yang premis mayornya berproporsisi kondisional hipotesis (pengandaian). Contoh :

· Jika sakit saya minum obat.

Saya sakit.

Jadi saya minum obat.

· Jika dipanaskan air mendidih.

Air dipanaskan.

Jadi air mendidih.

3. Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proporsisi alternatif. Contoh :

· Mia seorang dokter atau perawat.

Mia seorang perawat.

Jadi Mia bukan seorang dokter.

· Chevrolet merupakan merk mobil atau motor.

Chevrolet merupakan merk mobil.

Jadi Chevrolet bukan merupakan merk motor.

4. Silogisme Entiment

Silogisme entiment adalah silogisme yang tidak mempunyai premis mayor. Contoh :

· Aldo seorang yang pandai memasak karena Aldo seorang koki.

· Indri seorang yang terkenal karena Indri seorang aktris.

5. Rantai Deduksi

Rantai deduksi adalah kumpulan dari seluruh penalaran deduksi baik yang langsung maupun tidak langsung. Contoh :

· Semua coklat manis rasanya

Sebagian yang manis rasanya adalah coklat

Jika stres saya makan coklat

Karena coklat dapat menghilangkan stres

Saya tidak pernah menolak diberi coklat

Karena saya memang sangat suka coklat

· Laras tidak suka buah nanas

Karena nanas asam rasanya

Laras diberi buah nanas

Jadi Laras tidak memakannya

07 Juni 2011

Penalaran Deduktif Secara Langsung

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung. Berikut adalah penalaran deduktif secara langsung.

1. Pola Kalimat :

Semua S adalah P.

Sebagian P adalah S.

Contoh kalimat :

  • Semua kucing berekor.

Sebagian yang berekor adalah kucing.

  • Semua ikan hidup di air.

Sebagian yang hidup di air adalah ikan.

2. Pola Kalimat :

Tidak satupun S adalah P.

Tidak satupun P adalah S.

Contoh Kalimat :

  • Tidak satupun manusia memiliki sayap.

Tidak satupun sayap dimiliki manusia.

  • Tidak satupun piano adalah gitar.

Tidak satupun gitar adalah piano.

3. Pola Kalimat :

Semua S adalah P.

Tidak satupun S adalah tidak P.

Contoh Kalimat :

  • Semua racun adalah berbahaya.

Tidak satupun racun adalah tidak berbahaya.

  • Semua ibu adalah wanita.

Tidak satupun ibu adalah tidak wanita.

4. Pola Kalimat :

Tidak satupun S adalah P.

Semua S adalah tidak P.

Contoh Kalimat:

  • Tidak satupun pria melahirkan.

Semua pria adalah tidak melahirkan.

  • Tidak satupun gajah bisa terbang.

Semua gajah adalah tidak bisa terbang.

5. Pola Kalimat :

Semua S adalah P.

Tidak satupun S adalah tidak P.

Tidak satupun tidak P adalah S.

Contoh Kalimat:

  • Semua manusia adalah bernafas.

Tidak satupun manusia adalah tidak bernafas.
Tidak satupun yang tidak bernafas adalah manusia.

  • Semua makhluk hidup pasti mati.

Tidak satupun makhluk hidup adalah tidak mati.
Tidak satupun yang tidak mati adalah makhluk hidup.

03 Juni 2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi, pemakaian komputer menjadi suatu hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai sarana hiburan, komputer juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Dalam bidang pendidikan, komputer merupakan suatu media belajar yang lebih menarik dan menyenangkan.

Oleh karena itu, penulis membuat suatu aplikasi yaitu ”Aplikasi Pembelajaran Fisika Mengenai Energi Dengan Menggunakan Macromedia Flash 8”. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, anak-anak diharapkan akan lebih tertarik untuk belajar fisika, karena dalam aplikasi ini akan dilengkapi dengan animasi serta suara. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah jika dibandingkan dengan menggunakan buku atau papan tulis sebagai media belajar.

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan membatasi materi fisika energi untuk para siswa SMP dan yang dipelajari adalah energi kinetik, energi potensial, energi mekanik serta hukum kekekalan energi yang dilengkapi dengan animasi, suara, serta contoh-contoh soal untuk membantu pemahaman mengenai materi tersebut.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah membuat aplikasi pembelajaran fisika tentang energi, yang diharapkan dapat memberi alternatif metode penyampaian materi dengan lebih atraktif (menarik) dan interaktif sehingga memudahkan para siswa SMP untuk memahami materi pelajaran tersebut.

1.4 Metode Penulisan

a. Pengumpulan data

Penulis melakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi yang bersumber dari buku-buku maupun internet.

b. Pemilihan Software dan Penggunaan Hardware

Penulis menggunakan Macromedia Flash 8, karena software ini sudah mendukung design yang penulis butuhkan untuk membuat aplikasi Pembelajaran Fisika Mengenai Energi. Sedangkan hardware yang digunakan adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi Intel Inside Pentium III, CPU 500 GHz, dan RAM 128 MB.

c. Perancangan Aplikasi

Penulis melakukan perancangan tampilan aplikasi, yaitu dengan membuat rancangan tampilan halaman home, materi, dan kuis.

d. Uji Coba

Uji coba aplikasi didahului dengan proses debugging. Program yang sudah valid dan terverifikasi, selanjutnya dijalankan selama beberapa kali. Hal yang diperhatikan selama penjalanan program adalah konsistensi output yang dihasilkan.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan sistematis mengenai penulisan ilmiah ini, penulis membaginya menjadi empat bab yang terdiri atas :

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah yang dihadapi, pembatasan masalah yang ditetapkan, tujuan penulisan yang hendak dicapai, metode penulisan yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan serta sistematika penulisan.

Bab 2 : Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan secara singkat mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah, seperti konsep dasar bahasa pemograman yang akan digunakan, yaitu “Macromedia Flash 8” mencakup kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagian-bagian yang berkaitan didalamnya juga pembahasan tentang fisika energi dan struktur navigasi.

Bab 3 : Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah pembuatan aplikasi, mulai dari struktur navigasi, rancangan tampilan atau storyboard data, tahap-tahap penyusunan dari awal sampai akhir, aplikasi suara dan obyek serta implementasi action script yang digunakan.

Bab 4 : Penutup

Berisi tentang kesimpulan dari semua pembahasan dalam penulisan ilmiah ini serta saran untuk penyempurnaan aplikasi dan pengembangan lebih lanjut.