1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial merupakan proses penalaran yang mengggabungkan dua proporsisi yang berlainan untuk menarik suatu kesimpulan. Contoh :
· Semua manusia memiliki mata.
Tama adalah manusia.
Jadi Tama memiliki mata.
· Semua ibu sayang dengan anaknya.
Dewi adalah seorang ibu.
Jadi Dewi sayang dengan anaknya.
2. Silogisme Hipotesa
Silogisme hipotesa merupakan silogisme yang premis mayornya berproporsisi kondisional hipotesis (pengandaian). Contoh :
· Jika sakit saya minum obat.
Saya sakit.
Jadi saya minum obat.
· Jika dipanaskan air mendidih.
Air dipanaskan.
Jadi air mendidih.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proporsisi alternatif. Contoh :
· Mia seorang dokter atau perawat.
Mia seorang perawat.
Jadi Mia bukan seorang dokter.
· Chevrolet merupakan merk mobil atau motor.
Chevrolet merupakan merk mobil.
Jadi Chevrolet bukan merupakan merk motor.
4. Silogisme Entiment
Silogisme entiment adalah silogisme yang tidak mempunyai premis mayor. Contoh :
· Aldo seorang yang pandai memasak karena Aldo seorang koki.
· Indri seorang yang terkenal karena Indri seorang aktris.
5. Rantai Deduksi
Rantai deduksi adalah kumpulan dari seluruh penalaran deduksi baik yang langsung maupun tidak langsung. Contoh :
· Semua coklat manis rasanya
Sebagian yang manis rasanya adalah coklat
Jika stres saya makan coklat
Karena coklat dapat menghilangkan stres
Saya tidak pernah menolak diberi coklat
Karena saya memang sangat suka coklat
· Laras tidak suka buah nanas
Karena nanas asam rasanya
Laras diberi buah nanas
Jadi Laras tidak memakannya
0 comment:
Posting Komentar