Bagi sebagian orang batuk merupakan penyakit yang melelahkan karena bisa sampai berbulan-bulan atau dikenal dengan istilah batuk 100 hari. Batuk 100 hari atau yang lebih dikenal dengan batuk rejan, dalam bahasa medis disebut penyakit pertussis.
Batuk ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis, dan dapat menular dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui udara atau dahak yang dikeluarkan oleh pasien. Orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah sangat mudah terkena infeksi bakteri ini.
Gejala umum biasanya muncul 5-20 hari setelah orang terinfeksi dan ditandai dengan flu, batuk, pilek, radang tenggorokan yang biasanya disertai dengan demam. Penyakit ini bisa terjadi pada bayi, anak-anak ataupun orang dewasa.
Batuk pada penyakit pertussis ini sangat khas yaitu batuk kering yang disertai dengan tarikan napas seperti orang sesak napas, bahkan seringkali pasien tidak sempat untuk menarik napas karena batuk yang terus menerus terjadi.
Gejala-gejala yang dialami bila telah mengalami komplikasi adalah sebagai berikut :
1. Infeksi paru-paru (pneumonia) jika bakteri tersebut masuk ke paru-paru
2. Sesak napas
3. Pendarahan di mata akibat tekanan yang terjadi saat batuk terus menerus
4. Kejang akibat asupan oksigen di otak berkurang
5. Dan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit batuk 100 hari tidak bisa hilang dengan sendirinya tanpa adanya bantuan obat seperti antibiotik.Untuk itu lebih baik kita mencegah penyakit tersebut dengan melakukan beberapa cara seperti dibawah ini :
1. Menghindari orang yang terinfeksi
2. Mendeteksi sejak dini jika mengalami batuk yang disertai dengan sesak napas
3. Melakukan vaksinasi DPT (Difteri Pertussis Tetanus)
Vaksin DPT cukup signifikan untuk mencegah pertussis, berdasarkan penelitian di Inggris sebelum ada vaksin kasus kejadiannya 200.000/tahun, tapi setelah ada vaksin hanya 2.000 kasus/tahun.
0 comment:
Posting Komentar