27 Desember 2009

Puncak Upacara Tabot Bengkulu

Sabtu 26 Desember 2009, warga Bengkulu memenuhi jalan Indra Cahya dan jalan Ahmad Yani, Bengkulu untuk menghadiri malam puncak upacara adat Bengkulu, Upacara Tabot. Antusias para warga Bengkulu semakin meningkat ketika menyaksikan sekitar 20 Tabot yang tingginya tidak kurang dari 9 meter untuk terakhir kalinya pada tahun ini.

Acara semakin meriah ketika band-band lokal membawakan sebuah lagu. Keramaian akibat upacara adat ini membuat Polres Bengkulu kewalahan mengatur pengunjung yang tidak habis datang dan membuat akses menuju jalan Indra Cahya ditutup karena macet total.

Upacara Tabot merupakan upacara tradisional masyarakat Bengkulu yang diadakan untuk mengenang kisah kepahlawan Hussein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW, yang wafat dalam peperangan di padang Karbala, Irak. Tradisi Tabot dibawa oleh para pekerja Islam Syi‘ah dari Madras dan Bengali, India bagian selatan, yang dibawa oleh tentara Inggris untuk membangun Benteng Marlborough (1713—1719). Mereka kemudian menikah dengan penduduk setempat dan meneruskan tradisi ini hingga ke anak-cucunya.

Upacara Tabot ini telah berlangsung dari tanggal 18 Desember 2009. Dan pada hari ini, Minggu 27 Desember 2009 tepat pada 10 Muharram, Tabot harus sudah dihancurkan. Tabot-tabot tersebut harus sudah diarak ke salah satu tempat sakral di Bengkulu yakni sebuah kompleks pemakaman ulama perintis Islam di Sumatera yang terletak di Karbala, sekitar 3,5 km dari Bengkulu.


0 comment:

Posting Komentar