26 Desember 2009

5 Tahun Bencana Tsunami di Aceh

Hari ini tepatnya lima tahun lalu (26 Desember 2004) bencana besar tsunami menimpa saudara kita di Sebagian besar wilayah Aceh dan sekitarnya. Tsunami yang diakibatkan oleh gempa berkekuatan 8,9 skala richter.

Bencana yang memakan korban jiwa sekitar 250 ribu penduduk Aceh ini merupakan momentum awal bangkitnya masyarakat Aceh untuk mengadakan perubahan menjadi lebih baik.

Kini Aceh mulai kembali menata kehidupan. Bangunan yang dahulu luluh lantah kini kembali berdiri. Perekonomian pun telah berjalan seperti sediakala. Dalam rangka mengenang bencana alam nasional tersebut Wapres Boediono melakukan kunjungan ke Banda Aceh. Beliau mengunjungi kuburan massal di Siron Lambaro lalu diteruskan ke Pantai Ulee Lheue, tempat berlangsungnya acara resmi mengenang lima tahun bencana gempa bumi dan tsunami.

“Bencana tsunami telah lima tahun berlalu, seluruh rakyat di Aceh dengan dukungan pemerintah dan masyarakat internasional telah membantu membangun kembali Aceh dalam suasana perdamaian,” kata Wapres di Banda Aceh, Sabtu, 26 Desember.

“Setelah lima tahun tsunami, masyarakat Aceh kini telah bangkit ke arah lebih baik. Masyarakat Aceh telah menunjukkan semangat untuk bangkit kembali. Semangat yang ditunjukkan masyarakat Aceh itu hendaknya ditiru oleh rakyat Indonesia,” katanya.

Wapres Boediono megantakan, meski Aceh telah dilanda musibah besar tsunami dan kehilangan ratusan ribu jiwa, ternyata masyarakat tidak pernah rasa putus asa. “Apa yang telah kita capai dalam kemajuan setelah lima tahun terakhir, adalah berkat kesabaran kita semua.”

Wapres optimis dengan semangat dan kesabaran maka masa depan Aceh akan lebih maju. Oleh karena itu, untuk bisa maju, diperlukan suasana keamanan dan perdamaian yang sudah berjalan selama ini.

0 comment:

Posting Komentar